Pada era dimana persaingan antar individu semakin meningkat dalam dunia profesional, kita dituntut untuk dapat memberikan kesan yang menarik bagi banyak orang. Menurut data yang dikumpulkan oleh Dreambox, 95% recruiter perusahaan percaya bahwa persaingan dalam pencarian kerja akan menjadi lebih kompetitif untuk beberapa saat kedepan. Melihat keadaan tersebut, personal branding menjadi salah-satu kunci penting dalam kesuksesan karier seseorang. 

Studi yang dirilis oleh HCA Canada menunjukkan bahwa 70% dari 1000 HR profesional dan hiring manager mempertimbangkan profil media sosial kandidat sebagai salah-satu proses utama rekrutmen. Selanjutnya, hampir semua profesional yang diwawancarai menyatakan bahwa reputasi online yang kuat sangat mempengaruhi keputusan mereka mengenai rekrutmen pada posisi tertentu. 

Hal ini menunjukkan bahwa personal branding menjadi hal yang sangat penting dalam dunia profesional, berikut merupakan hal lebih lanjut mengenai personal branding. 

Pentingnya Membangun Personal Branding sebagai Seorang Profesional 

Personal Branding merupakan proses dalam membangun suatu identitas brand bagi seseorang. Dalam hal ini, seseorang memproyeksikan mengenai ‘merek’, kemampuan, atau bahkan value dirinya kepada dunia. Personal branding dapat membuat orang lain tahu siapa kita dan seringkali menjadi tolak ukur dalam seleksi suatu pekerjaan. 

Meskipun personal branding mungkin tampak mirip dengan promosi diri, namun sebenarnya tidak sama. Promosi diri bicara mengenai bagaimana kita mempublikasi pencapaian seseorang untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain. Di sisi lain, citra yang ditampilkan merupakan upaya pengidentifikasian kemampuan dan keunikan individu. Selanjutnya, kompetensi tersebut akan dicocokkan dengan kemampuan dan kebutuhan profesional orang lain atau perusahaan yang membutuhkan. 

Dalam dunia profesional, personal branding membuat kita untuk dapat ‘menjual’ diri kita sendiri. Saat ini sebuah reputasi menjadi hal yang sangat penting di tengah kompetitifnya dunia pekerjaan. Sebuah reputasi dapat dengan mudah membangun atau menghancurkan karier seseorang. Hal ini menuntut seorang profesional untuk dapat membangun sebuah citra diri yang kuat dan menonjol diantara kompetitornya. 

Sebagai contohnya kita akan melihat branding yang dibangun oleh seseorang di media sosial. Studi yang dilakukan oleh Ryan Erskine pada tahun 2016 menunjukkan bahwa 85% tim rekrutmen di US menilai kandidat mereka melalui sosial media maupun segala informasi yang dapat ditemukan secara daring. Artinya, riwayat seseorang dalam dunia digital sangat mempengaruhi keputusan tim rekrutmen -apabila mereka menunjukkan citra yang baik mereka akan dipertimbangkan, sebaliknya citra yang buruk akan berujung penolakan. 

Personal branding juga dapat membuka peluang baru bagi seorang profesional. Citra seseorang merupakan hasil perpaduan dari kemampuan dan pengalaman dirinya. Oleh karena itu, sebuah branding yang kuat dapat membuat seseorang dilihat sebagai ‘ahli’ dalam suatu bidang tertentu. Hal ini dapat menjadi pertimbangan bagi klien atau perusahaan untuk mempercayakan sebuah posisi atau project kepada orang tersebut. 

Memulai Perjalanan Membangun Personal Branding secara Profesional

Membangun sebuah personal branding bukanlah hal yang mudah, diperlukan waktu yang panjang untuk dapat membangun citra sebagai seorang profesional. Diperlukan konsistensi dan ketekunan dalam proses membangun reputasi seseorang. Berikut beberapa hal yang harus dilakukan sebagai langkah awal membangun personal branding:

Menentukan Bidang atau Keahlian yang Spesifik 

Kunci utama dari personal branding adalah keunikan dan kemampuan diri sendiri. Artinya seseorang dituntut untuk mengenali dirinya sendiri terlebih dahulu sebelum membangun reputasi diri di media sosial. Apa yang menjadi kelebihan terkuatmu? apa yang menjadi tujuan masa depanmu? kamu ingin orang lain melihat kamu sebagai apa? Setiap orang memiliki jawaban berbeda-beda akan pertanyaan tersebut. 

Setelah menentukan tujuan atau apa yang menjadi keinginan masa depan, personal branding juga perlu melalui tahapan riset yang panjang. Mengenai bagaimana membranding diri sendiri, atau citra seperti apa yang diperlukan oleh pasar bidang tertentu. Seorang profesional perlu mempertimbangkan hal-hal tersebut juga sebelum akhirnya menentukan sebuah branding personal yang cocok untuk dirinya. 

Menurut Nona Djavid, ada 3 elemen penting yang membentuk personal branding seseorang: cerita, niche, dan otentitas. Terkait dengan aspek pertama, membagikan cerita mengenai inspirasi, nilai, atau mungkin latar belakang dari citra personal seseorang dapat membangun koneksi yang lebih ‘intim’ dengan audiens. Selanjutnya, niche berhubungan dengan target pasar. Selain menentukan bidang yang ingin ditekuni, seseorang juga perlu mempertimbangkan ‘siapa’ yang akan menjadi pasar mereka. 

Niche menuntut seseorang untuk melakukan riset data yang memungkinkan mereka untuk menghasilkan sebuah produk yang sesuai dan menguntungkan bagi audiens mereka.  Pilar terakhir adalah otentitas. Otentitas membuat brand seseorang menjadi lebih menonjol dari saingannya. Terlebih, suatu penelitian yang dilakukan oleh Forbes menunjukkan bahwa orisinalitas suatu personal branding dapat meningkatkan 88% kepercayaan klien. 

Citra yang ditampilkan harus mencerminkan keunikan, visi, misi dan nilai seseorang secara profesional. Oleh karena itu kita harus jujur dalam menyampaikannya -jangan meniru orang lain atau bahkan berbohong mengenai kompetensi dan pengalaman kita. Reputasi yang tepat akan membantu kita membangun hubungan yang baik dengan perusahaan dan rekan kerja kita. 

Memaksimalkan Penggunaan Media Sosial 

Dewasa ini, kita memiliki banyak fasilitas untuk menonjolkan personal branding kita -terutama apabila berbicara mengenai media sosial. Terlebih lagi, sekarang merupakan zaman transisi dimana cara melamar pekerjaan mulai menjajaki dunia digital. Tim rekrutmen perusahaan atau bahkan calon klien memilih untuk mengunjungi media sosial seseorang untuk melihat kompetensi dan juga pengalamannya. Hal ini membuat banyak orang berlomba-lomba untuk ‘mempercantik’ profil mereka di sosial media.

Media sosial seperti facebook atau instagram, biasanya menjadi tempat paling ramai dalam menonjolkan personal branding seseorang. Kita dapat memaksimalkan penggunaan sosial media dengan cara memilah apa citra, karakter, atau bahkan visual tertentu yang ingin disampaikan kepada orang lain. Selain beberapa media sosial tersebut, ada beberapa platform yang memang ditujukan untuk ‘menjual’ diri secara profesional seperti LinkedIn, Glints, Glassdoor, dan masih banyak lagi. Fasilitas tersebut mempermudah kita untuk menunjukkan personal branding kita secara profesional -jadi jangan malu untuk memaksimalkannya, ya!

Konsistensi merupakan Hal yang Wajib! 

Salah-satu kunci penting lainnya dalam membangun personal branding adalah konsistensi. Memiliki ketetapan pada tujuan, keahlian, visi dan misi yang sudah ditentukan merupakan langkah lebih lanjut dalam membangun reputasi profesional. Dengan cara ini, perlahan orang-orang akan lebih mudah mengenali diri kita dan membedakannya dengan orang lain. 

Konsistensi sebagai langkah lebih lanjut berlaku untuk setiap aspek reputasi diri -mulai dari penggunaan font, warna, slogan, kualitas pekerjaan, dan hal penting lainnya. Menetapkan kebiasaan yang konsisten dapat membantu seseorang untuk menciptakan sebuah branding yang kuat dan dikenali banyak orang. 

Personal branding yang kuat bukanlah sesuatu yang bisa dibangun sekejap mata, dibutuhkan perencanaan yang matang dan konsistensi yang kuat. Jangan pernah menunda waktu untuk membangun citra diri kita masing-masing, semakin cepat memulainya akan semakin baik.

Kognisi.com menyediakan kelas khusus yang dengan judul ‘Membangun Personal Branding untuk Memulai Karier yang Cemerlang’. Kelas ini akan dipandu oleh Viola Oyong, ia merupakan seorang Employer Branding Consultant dan Entrepreneur. Selanjutnya, ia juga memiliki pengalaman sebagai Employer Branding Analyst di Kompas Gramedia selama 5 tahun lebih. Dengan kualifikasi dan pengalaman tersebut, Viola Oyong dapat menjadi orang yang tepat dalam membantu proses kita dalam membangun citra baik sebagai seorang profesional. 

%d blogger menyukai ini: