Perbedaan bos dan pemimpin dalam menjalankan perusahaan memengaruhi budaya kerja para karyawan. Bos dan pemimpin memiliki peran dalam menentukan potensi kerja para karyawan. Tapi, memangnya apa sih perbedaan bos dan pemimpin? Bukannya keduanya sama-sama memimpin perusahaan dan jadi pengambil keputusan penting, ya? Yuk, cari tahu perbedaan keduanya di sini!
Pengertian Bos dan Pemimpin
Dalam pengertian, terdapat perbedaan yang mencolok antara bos dan pemimpin, padahal keduanya sama-sama merujuk pada posisi tertinggi atau teratas dalam hierarki organisasi perusahaan. Sebutan bos dan pemimpin biasanya ditujukan kepada pimpinan, atasan, supervisor, dan sejenisnya. Umumnya kata bos sering dianggap memiliki citra negatif. Sedangkan pemimpin lebih menunjukkan citra positif.
Bos adalah sosok yang berkuasa untuk mengawasi dan memberi perintah kepada bawahannya dalam suatu perusahaan. Tugas bos lebih ke bentuk pengendalian agar bawahan bisa bekerja sesuai dengan standar yang diinginkan. Sesuai dengan pengertiannya, maka tak heran, kata bos sering dikaitkan dengan kata bossy yang artinya suka memerintah.
Sedangkan pemimpin atau leader berasal dari kata leadership yang sering dijadikan kunci meraih kesuksesan sebuah tim. Pemimpin adalah sosok yang mau membantu dan mengarahkan bawahan untuk mencapai tujuan. Pemimpin memang memiliki standar yang diinginkan namun tidak hanya dengan memberikan perintah, pemimpin cenderung ikut memberikan contoh agar diikuti oleh bawahannya. Oleh sebab itulah, pemimpin dinilai lebih positif.
12 Perbedaan Bos dan Pemimpin
Perbedaan bos dan pemimpin tidak hanya secara pengertian, namun termasuk dengan cara melakukan pekerjaan dan menciptakan budaya kerja. Berikut 12 perbedaan bos dan pemimpin, yaitu:
1. Cara memimpin
Dalam melaksanakan pekerjaan, bos akan memerintah dan menyuruh bawahan untuk melakukan berbagai pekerjaan. Bos tidak akan menunjukkan cara dalam melakukannya. Bos akan berada di belakang, membebankan tugas, dan kemudian mengevaluasi kinerja karyawan. Ketika karyawan kesulitan, bos cenderung pasif terhadap masalah tersebut. Bos menganggap masalah seharusnya dapat diatasi oleh karyawan itu sendiri.
Sedangkan, seorang pemimpin akan menyuruh bekerja dengan cara memotivasi dan membimbing karyawan dengan turut terlibat dalam pekerjaan. Pemimpin akan berjalan di depan untuk memberi contoh bagi karyawan. Oleh karena itu, pemimpin berperan secara aktif dalam bekerja dan membantu karyawan mengatasi kesulitan secara bersama-sama.
2. Orientasi pekerjaan
Semua pekerjaan memiliki target yang harus diselesaikan. Bos hanya peduli dengan hasil pekerjaan yang mencapai target dan tidak terlalu memperhatikan mengenai proses untuk mencapainya. Seorang bos akan mengukur kinerja dan produktivitas karyawan berdasarkan pencapaian target dalam periode harian, mingguan maupun bulanan.
Pemimpin bertujuan untuk membawa tim untuk mencapai target, namun tetap dengan memperhatikan proses mencapai tujuan tersebut. Seorang pemimpin akan menilai bahwa proses pencapaian akan membentuk tim dalam jangka panjang. Dengan demikian, ke depannya, karyawan lebih mudah dan cepat dalam mencapai target pekerjaan. Pemimpin menilai kinerja karyawan dengan melihat kualitas pengembangan yang searah dengan visi organisasi.
3. Budaya kerja
Bos memberikan tekanan lewat aturan. Tekanan tersebut menjadi ketakutan bagi karyawan karena terdapat sanksi jika aturan dilanggar. Karena takut salah, karyawan cenderung saling menjaga jarak karena takut disalahkan oleh yang lainnya. Akibatnya, hubungan karyawan menjadi kaku dan saling menjatuhkan.
Pemimpin tidak menerapkan sanksi dan aturan yang berlebihan. Seorang pemimpin akan menghargai peran dan kontribusi karyawan. Pemimpin akan senang jika karyawan memiliki inisiatif yang selaras dengan visi organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Sehingga budaya kerja menjadi lebih cair, dan banyak ide yang dapat tersampaikan.
4. Gaya memimpin
Bos bekerja dengan menonjolkan status jabatan yang dimiliki. Status tersebut memberikan wewenang bagi bos, mulai dari memberi perintah, membagi tugas, menentukan target, dan mengatur karyawan. Oleh karena itu, bos akan dipatuhi karyawan hanya karena kekuasaannya.
Melansir Leadership Style, pemimpin bekerja dengan memengaruhi orang lain. Pengaruh yang diberikan membuat pemimpin dikagumi karena membawa nilai dan peran yang baik dalam membangun komunikasi tim.
5. Keinginan terhadap bawahan
Setiap bos tidak ingin kedudukan dan jabatannya dalam struktur menjadi terganggu atau terancam. Oleh karena itu, bos biasanya menginginkan bawahn untuk tetap menjadi bawahan. Dengan demikian, bos tetap memiliki kekuasaan dalam mengendalikan orang disekitarnya.
Pemimpin ingin semua anggota timnya menjadi pemimpin baru. Pemimpin akan menginspirasi anggota tim dan mendorong mereka untuk menjadi lebih sukses daripada dirinya sendiri.
6. Pengambilan keputusan
Perbedaan bos dan pemimpin berikutnya ialah dari segi mengambil keputusan. Saat mengambil keputusan, seorang bos akan memutuskan sendiri berdasarkan pertimbangan dan pandangannya. Bawahan tidak memiliki hak untuk keberatan terhadap keputusan tersebut. Bawahan hanya perlu mematuhi dan melaksanakan hasil keputusan.
Pemimpin akan mengadakan diskusi kecil dalam mengambil keputusan. Pemimpin akan meminta pendapat dari setiap anggota tim sehingga mengetahui apa keputusan yang harus diambil.
7. Inovasi bekerja
Seorang bos cenderung mempertahankan rutinitas dan proses kerja yang sudah ada. Seorang bos bersikap konservatif dan tidak memberikan ruang untuk berinovasi. Sebab, cara yang lama masih bisa digunakan untuk mencapai tujuan, sehingga tidak perlu ada perubahan.
Pemimpin menyukai gagasan baru yang dapat membawa perubahan yang lebih baik. Sehingga proses mencapai tujuan menjadi lebih cepat. Pemimpin akan mengarahkan tim untuk lebih kreatif dan meningkatkan keterampilan tim.
8. Cara bersikap
Bos sering memberikan perintah namun sulit untuk mendengarkan. Hal ini disebabkan harga diri yang tinggi akibat kekuasaan dalam organisasi. Oleh karena itu, bos akan sangat mendominasi percakapan dan memberikan sedikit ruang berbicara bagi orang lain.
Pemimpin selalu mengedepankan komunikasi dua arah yang berimbang. Pemimpin selalu mendengarkan terlebih dahulu, lalu berbicara.
9. Cara bertanggungjawab
Seorang bos akan memberikan tanggung jawab kepada orang yang melakukan tugas. Oleh karena itu, jika terjadi kesalahan, bawahan akan disalahkan dan dimintai pertanggungjawaban.
Bagi pemimpin, tanggung jawab merupakan perannya atas kegagalan yang muncul dalam pekerjaan. Pemimpin menjadikan kegagalan sebagai pembelajaran.
10. Cara apresiasi keberhasilan
Bos hanya mengakui keberhasilannya sendiri. Jika tim berhasil mencapai target atau prestasi lainnya, bos akan mengakui bahwa perannya yang membawa tim sehingga bisa berhasil. Bos jarang mengakui kemampuan dan perjuangan bawahannya.
Seorang pemimpin tidak mengakui keberhasilannya sendiri, melainkan keberhasilan tim. Pemimpin mengakui keberhasilan yang dicapai adalah berkat kerja keras semua anggota tim.
11. Memberikan solusi
Perbedaan bos dan pemimpin yang lainnya ialah, ketika diminta mengenai solusi, bos cenderung menyuruh bawahan untuk mencari sendiri jawabannya. Sedangkan, pemimpin akan menginspirasi dan mengajak tim untuk bersama-sama mencari solusi dari masalah yang timbul.
12. Menghadapi kesalahan
Ketika bawahan melakukan kesalahan, bos akan memberikan kritik tanpa solusi untuk di masa depan. Bahkan tak jarang, bos mengungkit kembali kesalahan yang telah berlalu. Hal ini sering membuat bawahan menjadi patah semangat dan tertekan.
Bagi pemimpin, kesalahan adalah cara untuk memperbaiki diri di masa depan. Pemimpin akan mendorong dan menanamkan motivasi positif bagi anggota tim untuk bekerja keras dan cerdas agar dapat mencapai target pekerjaan dengan baik.
Nah, kalau kamu masih belum tahu mau memimpin perusahaan atau organisasi kamu dengan gaya apa, kamu bisa mengikuti Kursus Menjadi Seorang Pemimpin Berkesadaran di Kognisi, nih.
Lewat kursus ini, kamu bisa mempelajari beragam gaya kepemimpinan yang bisa diterapkan di perusahaan. Gaya kepemimpinan setiap orang berbeda, sama halnya seperti manusia punya kepribadian yang berbeda-beda.
Yuk, segera daftarkan diri kamu atau kamu bisa cek kelas dan kursus online kategori Leadership lainnya di sini!
Penulis: Serenata Leony Kedang