Pernahkah Anda melihat seorang anak yang cara belajarnya sambil bergerak aktif di alam terbuka? Jika pernah, itu berarti Anda sudah melihat cara belajar kinestetik yang mungkin masih jarang dipahami kebanyakan orang. Pasalnya, yang selama ini menjadi gambaran umum tentang seseorang yang sedang belajar itu adalah ia yang duduk manis sambil membaca buku atau menulis. Nah, ini yang perlu Anda ketahui. Cara belajar kinestetik dilakukan oleh sebagian besar anak-anak dan cara itu yang akan mereka gunakan hingga dewasa nanti.

Jika mendapatkan bimbingan dan arahan yang tepat, orang yang cara belajarnya didominasi dengan bergerak ini bisa melakukan banyak hal yang luar biasa! Mau tahu lebih lengkapnya? Baca artikel Kognisi.id by Kompas Gramedia kali ini sampai selesai ya!

Apa itu Cara Belajar Kinestetik?

Cara belajar kinestetik adalah cara belajar yang dilakukan seseorang dengan melibatkan gerakan tubuhnya. Dibandingkan membaca tulisan, melihat gambar, atau mendengarkan suara, tipe belajar yang satu ini lebih mengandalkan gerakan tubuh seperti tarian, sentuhan, dan masih banyak lagi. Orang yang menerapkan cara belajar kinestetik cenderung lebih nyaman mengekspresikan dirinya lewat gerakan fisik.

Jika pernah menonton film “Akeelah and the Bee”, Anda akan melihat bagaimana tokoh utama dengan begitu cepatnya memahami kata-kata sulit sambil bermain lompat tali. Saat lomba spelling bee berlangsung, ia menepukkan telapak tangan ke pahanya untuk mengeja kata-kata yang diberikan kepadanya.

Nah, gaya belajar seseorang yang satu dengan yang lainnya memang berbeda-beda. Maka dari itu, diperlukan pemahaman dan metode yang tepat agar seseorang dapat mencapai pembelajaran secara optimal.

Ciri-ciri Orang yang Menerapkan Cara Belajar Kinestetik

Ciri-ciri Orang yang Menerapkan Cara Belajar Kinestetik

Sebelum menelaah lebih jauh, Anda harus mengetahui bagaimana ciri-ciri orang yang menerapkan cara belajar kinestetik. Pada umumnya, mereka memiliki kebiasaan seperti poin-poin di bawah ini:

  1. Lebih menyukai kegiatan yang membuat tubuh bergerak
  2. Senang menggunakan indera perabanya (sensory touching) seperti menyentuh, merasakan, atau memegang sesuatu
  3. Tidak betah berdiam diri saat berada di dalam kelas
  4. Lebih menyukai praktik daripada berteori
  5. Lebih mudah memahami informasi atau pelajaran lewat gerakan
  6. Menyukai eksperimen dan hal-hal yang baru
  7. Lebih ekspresif ketika berada di tengah alam terbuka
  8. Memiliki kemampuan motorik yang baik sehingga dapat mengeksplorasi sekitarnya dengan berani
  9. Agak sulit untuk fokus terhadap sesuatu
  10. Memiliki kemampuan belajar yang baik

Wah, menarik sekali ya! Apakah Anda memiliki beberapa dari ciri-ciri di atas? Jika ya, mungkin Anda adalah seseorang yang memiliki cara belajar kinestetik juga.

Penerapan Cara Belajar Kinestetik

Berbeda dengan gaya belajar lainnya, berikut ini adalah beberapa penerapan cara belajar kinestetik yang perlu Anda ketahui:

1. Memahami Pelajaran Menggunakan Gerakan

Penerapan cara belajar kinestetik yang satu ini menggunakan gerakan sebagai bagian dari belajar dan aktualisasi teori. Biasanya anak-anak atau orang dewasa yang gaya belajarnya dengan cara kinestetik akan menghafal sesuatu sambil berjalan, menepuk tangan, atau menjentikkan jari, seperti yang dilakukan tokoh Akeelah dalam “Akeelah and the Bee”.

2. Belajar dengan Cara Menjelajahi Alam Sekitarnya

Pengetahuan yang paling berharga berasal dari pengalaman. Dengan menjelajahi sekitarnya, menyentuh setiap komponen alam untuk memahami fungsi dan keberadaannya, seseorang yang menerapkan cara belajar kinestetik akan sangat senang untuk mempelajari hal-hal baru di sekelilingnya.

3. Bermain Peran dan Profesi Sambil Belajar

Penerapan cara belajar selanjutnya adalah dengan bermain peran dan profesi. Karena saat kegiatan ini berlangsung, anak-anak kinestetik akan bisa memahami peran dokter dengan menjadi dokter, menjadi arsitek dengan bermain peran sebagai arsitek, menjadi penyanyi, dan lain sebagainya.

4. Memahami Isi Cerita dengan Menerapkan Seni Peran

Jika tadi sudah disebutkan tentang bermain peran sebagai penerapan cara belajar kinestetik, berikutnya adalah dengan betul-betul menerapkan seni peran untuk memahami isi cerita dari buku atau peristiwa bersejarah. Misalnya, seorang anak berperan menjadi salah satu karakter cerita terjadinya Tangkuban Perahu. Dengan seni peran, anak kinestetik akan lebih mudah memahami cerita terjadinya Tangkuban Perahu daripada harus membacanya di buku cerita.

5. Bermain Sambil Belajar Bersama Teman-teman

Bermain Sambil Belajar Bersama Teman-teman

Penerapan belajar selanjutnya adalah dengan saling bermain dan belajar bersama teman-teman. Mengapa? Karena anak-anak atau seseorang yang didominasi dengan kinestetik agak sulit fokus saat belajar sendirian. Bersama dengan teman-teman, mereka bisa saling tanya jawab dan tebak-tebakan saat bermain peran. Selain menambah wawasan, pastinya pembelajaran dengan cara ini akan sangat mengasyikkan bukan?

10 Tips Meningkatkan Cara Belajar Kinestetik

Setelah mengetahui bagaimana penerapan cara belajar kinestetik, berikut ini adalah 10 tips yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan cara belajar dengan gaya ini:

1. Banyak Belajar di Luar Ruangan

Karena sering bergerak, jangan batasi pembelajar kinestetik di dalam ruangan. Belajar di luar ruangan akan meningkatkan semangat dan juga menambah keinginan mereka untuk mengeksplorasi dan mengobservasi.

2. Rajin Melakukan Eksperimen untuk Pembelajaran

Perbanyak kegiatan yang melibatkan eksperimen karena pembelajar kinestetik akan langsung memahami pelajaran yang berhubungan dengan eksperimen tersebut.

3. Bermain dengan Sumber Daya Taktil

Permainan yang bisa meningkatkan cara belajar kinestetik adalah permainan yang objeknya memiliki struktur unik saat diraba dan mendorong pembelajar kinestetik untuk berkreasi dengan permainan tersebut. Sebagai contohnya adalah membentuk tanah liat, plastisin, slime, dan masih banyak lagi.

4. Jangan Memaksakan Teori dari Buku Catatan

Dapat dikatakan bahwa buku bukanlah sahabat terbaik bagi seseorang yang cara belajarnya kinestetik. Karena jika dipaksakan, mereka tidak akan mau belajar dan menjadi malas, bahkan trauma. Maka dari itu, terapkan pembelajaran seperti bermain seni peran atau merangkum teori tersebut menjadi sebuah gerakan agar pembelajar kinestetik mau belajar.

5. Menggerakkan Tubuh Saat Proses Belajar

Ada pembelajar kinestetik yang bisa fokus belajar dengan menepuk-nepukkan telapak tangannya ke paha, ada pula yang bisa belajar dengan bermain lompat tali. Selain itu, ada juga yang bisa belajar dengan menggerakkan tangannya di udara seperti memeragakan teori yang sedang ia pelajari. Gerakan tubuh pembelajar kinestetik mungkin berbeda-beda, tetapi tujuannya selalu sama, yaitu untuk meningkatkan fokus saat belajar.

6. Meningkatkan Cara Belajar Kinestetik dengan Belajar Bahasa Isyarat

Pembelajar kinestetik suka menggerakkan tubuh sebagai bagian dari proses belajarnya. Oleh karena itu, dengan mengajarkan bahasa isyarat, mereka pastinya akan sangat mudah untuk mempelajari bahasa tersebut. Selain mampu berbahasa isyarat, pembelajar kinestetik juga jadi bisa memperluas pertemanan mereka dengan teman-teman yang tergabung dalam komunitas bahasa isyarat juga.

7. Belajar Sambil Mengunjungi Tempat-tempat Edukasi

Daripada melihatnya di buku, pembelajar kinestetik akan lebih menyukai kunjungan ke museum, planetarium, monumen sejarah, kebun binatang, akuarium, dan lain sebagainya. Cara belajar kinestetik di tempat edukasi tersebut bisa membuat mereka memahami sejarah dan teori yang ada di buku dengan melihat dan mengalaminya secara langsung.

8. Mengajak Teman untuk Belajar Bersama

Seperti yang sudah disebutkan, salah satu penerapan cara belajar kinestetik adalah dengan belajar bersama teman. Semakin sering mereka berinteraksi dan belajar bersama teman, semakin bertambah pula pengetahuan dan pemahamannya. Sedikit unsur kompetitif bisa menyulut semangat pembelajar kinestetik juga, loh.

9. Bermain Sambil Belajar

Belajar di saat stress tidak akan menghasilkan apa-apa. Selain bisa membantu pemahaman tentang suatu materi, bermain sambil belajar juga bisa meningkatkan kegembiraan yang juga bisa membantu untuk menjaga kesehatan mental. Jika sudah menjadi orang tua, maka Anda bisa mengikuti kelas Parenting Skills 101: Kiat Praktis Memahami Peran sebagai Orang Tua bersama Tim Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran yang disediakan Kognisi.id agar bisa lebih memahami anak-anak serta lebih luwes dalam menemani mereka bermain sambil belajar.

10. Mengikuti Seminar atau Pelatihan yang Berhubungan dengan Cara Belajar Kinestetik

Bagi pembelajar kinestetik dewasa, mengikuti pelatihan bersama ahlinya merupakan pilihan yang tepat untuk meningkatkan cara belajar kinestetik. Jika ada yang belajar sambil bermain lompat tali, mungkin belajar sambil melakukan bela diri krav maga bisa jadi solusi.

Kognisi.id by Kompas Gramedia menyediakan kelas “Tingkatkan Kepercayaan Diri Melalui Bela Diri Krav Maga” bersama Peringkat Satu Atlet Mixed Martial Arts (MMA) Andicka Mamesah. Selain bisa membantu pembelajar kinestetik untuk belajar, ilmu bela diri ini juga dapat menjadi bekal untuk melindungi diri dari kejahatan.

Tingkatkan Kemampuan Akademis Anda dengan Cara Belajar Kinestetik

Belajar ada banyak cara dan bentuknya. Pastikan Anda melakukan strategi dan metode yang tepat agar pembelajaran yang didapat bisa optimal dan terus meningkat. Bersama Kognisi.id, Anda bisa belajar bersama para profesional di kelas-kelas eksklusif yang tersedia. Tunggu apa lagi? Yuk, segera daftar akun Kognisi.id sekarang!

Akhir kata, semoga artikel ini bermanfaat dan selamat belajar!

Penulis: Tami Kira

%d blogger menyukai ini: