Strategi pembuatan konten dan penulisan copy yang menarik memang tidak dapat dikesampingkan dalam proses perancangan strategi komunikasi pemasaran. Bisnis-bisnis akan membutuhkan copy untuk website, deskripsi produk, hingga konten media sosial. Karenanya, profesi content writer dan copywriter semakin banyak dicari. Meskipun sekilas tampak sama, tetapi keduanya mempunyai perbedaan lingkup pekerjaan yang cukup berbeda.

Yuk, cari tahu perbedaannya dan peran yang tepat bagi keduanya dalam perancangan strategi marketing.

Apa itu copy dan content?

Sebelum mengenal profesinya secara lebih mendalam, mari pahami dulu apa itu copy dan content, serta perbedaan keduanya.

Copy, secara sederhana, merupakan kumpulan teks atau tulisan. Copy sendiri merupakan salah satu bentuk konten. Dalam konteks marketing, copy umumnya berbentuk serangkaian informasi yang dimanfaatkan oleh brand untuk menarik minat calon pelanggan. Selain itu, copy juga dirancang untuk memotivasi calon pelanggan melakukan transaksi.

Namun, content memiliki bentuk yang jauh lebih beragam dan belum tentu selalu mengandung copy. Hal tersebut dikarenakan bentuknya yang sangat beragam; bisa hanya berupa copy atau tulisan, foto, video, ataupun musik. Selain itu, tujuan komunikasi dari content pun lebih beragam: mulai dari hanya sebagai hiburan, karya seni untuk dinikmati, pendidikan, hingga untuk mengiklankan sesuatu.

Apa itu copywriter?

copywriter adalah

Copywriter merupakan penulis yang merangkai kata-kata dengan tujuan mengiklankan atau memasarkan produk atau bisnis tertentu. Umumnya, copywriter akan bertanggung jawab untuk merangkai kata untuk beragam media komunikasi pemasaran, misalnya yang berbentuk tagline, press release, brosur, email marketing, landing page, hingga tulisan-tulisan untuk media sosial. Konten-konten tersebut dikembangkan untuk meningkatkan brand awareness dan meyakinkan audience untuk melakukan tindakan tertentu, seperti melakukan transaksi dengan brand.

Agar tujuan komunikasinya tercapai dengan baik, copywriter harus memastikan bahwa copy yang dirancang mengikuti suara dan gaya brand atau perusahaan. Selain itu, copywriter juga harus siap berkolaborasi tidak hanya dengan anggota tim marketing, tetapi juga lintas divisi untuk memastikan kebutuhan konten, serta memastikan keselarasan pesan yang akan disampaikan. Yang tidak kalah penting, copywriter juga bertugas untuk melakukan proofreading agar copy yang dibuat akurat dan tidak mengandung kesalahan penulisan.

Apa itu content writer?

beda content writer dengan copywriter

Nah, selanjutnya mari mengenal content writer dan perannya. Content writer bertanggung jawab untuk merancang materi-materi komunikasi yang bertujuan menyampaikan informasi kepada audience. Selain itu, content writer juga bertugas untuk meningkatkan engagement dengan audience melalui konten-konten yang relevan dan persuasif.

Untuk memastikan audience mendapatkan informasi yang tepat dan menyeluruh, content writer perlu melakukan riset mengenai topik-topik yang berkaitan dengan tema utama konten. Selain itu, content writer juga wajib memastikan bahwa konten yang ditulis mudah dibaca dan dipahami. Dalam ranah digital marketing, content writer umumnya juga bertanggung jawab untuk meningkatkan traffic melalui praktik SEO.

Karya content writer dapat dinikmati oleh audience dalam berbagai bentuk, misalnya melalui blog, newsletter, unggahan media sosial, artikel majalah, hingga halaman-halaman website perusahaan.

Jadi, apa perbedaan copywriter dan content writer?

content writer adalah

Setelah memaparkan peran copywriter dan content writer di bahasan di atas, terdapat beberapa perbedaan mendasar antara keduanya:

1. Tujuan komunikasi

Tujuan komunikasi konten yang diproduksi oleh copywriter  dan content writer memiliki perbedaan yang mendasar. Copywriter membuat konten dengan tujuan spesifik untuk mempersuasi audience melakukan pembelian, sehingga biasanya konten tersebut mengandung ajakan atau call-to-action. Di sisi lain, content writer memiliki tugas untuk meningkatkan engagement dan customer loyalty secara lebih tidak kentara melalui konten yang mengedukasi dan menghibur.

Rekomendasi Kursus: Membuat Storytelling Sesuai Kaidah Jurnalistik Untuk Konten Kreator

2. Peran dalam tim marketing

Umumnya, copywriter secara spesifik bertugas untuk mengembangkan copy. Namun, content writer biasanya memiliki peran tambahan selain menulis. Dalam kondisi-kondisi tertentu, content writer juga diharapkan memiliki keterampilan untuk memberi masukan bentuk konten yang sesuai hingga memastikan pengelolaan konten yang efektif.

3. Panjang konten

Hasil tulisan copywriter cenderung lebih pendek tetapi persuasif agar berkesan dan mudah diingat oleh audience. Sebaliknya, content writer biasanya memproduksi konten yang lebih panjang untuk menjelaskan suatu topik secara lebih mendalam.

4. Urgensi konten yang diproduksi

Copywriter seringkali memproduksi konten yang mengajak audience untuk segera melakukan transaksi, misalnya segera membeli produk tertentu dengan diskon yang terbatas. Sebaliknya, urgensi yang sama tidak selalu menjadi tujuan konten yang dikembangkan content writer. Karena, content writer lebih cenderung memproduksi konten yang engaging. Sehingga, dapat memupuk hubungan yang baik dengan audience dan menjadi sumber informasi pilihan.

5. Peran dalam menghasilkan konversi atau transaksi

Masih berhubungan dengan poin nomor 4, content writer biasanya berusaha memupuk hubungan dan rasa percaya antara brand dan audience. Kepercayaan audience terhadap konten dan brand lah yang berujung pada terjadinya konversi atau transaksi. Pada tahap ini, copywriter berada di ujung proses untuk memastikan konten yang diproduksi semakin meyakinkan audience untuk bertransaksi.

6. Bentuk media komunikasi yang dipakai

beda content writer dengan copywriter (2)

Copywriter membuat konten-konten yang lebih singkat tetapi mudah diingat. Konten-konten ini dapat dilihat dalam bentuk iklan, slogan dan tagline, katalog, billboard, hingga lirik jingle. Sebaliknya, content writer berfokus membuat konten-konten yang lebih panjang dan padat informasi dalam bentuk seperti artikel, press release, whitepaper, hingga buku dan film.

7. Peran dalam mengembangkan sales funnel

Dalam konteks sales funnel, perbedaan antara kedua profesi ini semakin jelas. Content writer bertugas untuk menghasilkan traffic secara organik dan copywriters berperan untuk mengembangkan konten yang mempersuasi traffic yang diterima agar menjadi leads dan ujung-ujungnya melakukan konversi.

8. Kolaborasi dalam perusahaan

Lingkup pekerjaan seorang content writer biasanya berkaitan erat dengan SEO strategist, project manager, dan tim product development. Di sisi lain, copywriter seringkali berkolaborasi dengan sales manager, tim design, dan customer service. Hal tersebut dikarenakan content writer bertujuan menghasilkan konten berdasarkan keyword yang relevan dengan perusahaan. Sedangkan copywriter berfokus mengembangkan konten yang berhubungan langsung dengan pengalaman bertransaksi calon pelanggan.

9. Riset dan insights yang diperlukan

Copywriter dan content writer memiliki pendekatan yang cukup jauh berbeda ketika melakukan riset untuk persiapan menulis. Copywriter perlu memahami motivasi, tujuan, dan hambatan yang dihadapi oleh calon pelanggan. Sedangkan content writer tidak hanya perlu memahami demografis pelanggan, tetapi juga harus mengetahui performa SEO perusahaan, dan melakukan riset kompetitor. Oleh karenanya, content writer umumnya perlu memahami praktik SEO secara mendalam, sedangkan copywriter tidak.

10. Emosi yang dikomunikasikan dalam konten

Perbedaan lain antara copywriter dan content writer adalah respon emosional yang dipicu oleh konten. Konten yang dikembangkan oleh copywriter cenderung memicu gratifikasi instan dan kebanggaan dalam diri pelanggan. Biasanya hal ini dengan mengembangkan konten yang mengkomunikasikan bahwa suatu produk atau penawaran hanya tersedia dalam jumlah dan waktu terbatas. Sebaliknya, content writer tidak berfokus menghadirkan urgensi tetapi hubungan emosional yang lebih erat dengan audience.

Keterampilan dan Skill yang dibutuhkan untuk menjadi copywriter dan content writer

Terdapat beberapa skill atau keterampilan yang sama-sama dibutuhkan apabila Anda tertarik untuk menjadi copywriter atau content writer, yaitu:

1. Riset

Agar dapat menghasilkan konten yang informatif dan persuasif, copywriter dan content writer harus terbiasa melakukan riset mengenai topik yang akan diulas. Selain itu, mereka juga perlu sering melakukan riset mengenai industri yang didalami untuk memahami topik-topik terkini dan bagaimana brand dapat memanfaatkannya.

2. Memahami kebutuhan audience

Copywriter dan content writer sama-sama perlu dapat memahami kebutuhan audiens agar dapat mengembangkan konten-konten yang relevan, dapat dinikmati, dan tepat sasaran. Hal ini dilakukan agar dapat memenuhi ekspektasi audiens hingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan (customer experience).

3. Kemampuan bercerita (storytelling)

Kedua profesi ini membutuhkan kemampuan storytelling yang mumpuni agar dapat memproduksi konten yang menarik perhatian dan berkesan bagi audience. Selain itu, storytelling yang baik juga membantu meningkatkan dan mengelola interaksi antara brand dan audience.

Tertarik untuk menjajal profesi copywriter atau content writer? Kognisi.id menyediakan beragam kelas terkait yang dirancang oleh para profesional di bidangnya. Akses kursus-kursus lainnya yang tersedia secara mudah dengan membuat akun gratis di Kognisi.id sekarang juga.

Penulis: Septi Liberty

%d blogger menyukai ini: