Orang-orang sudah jenuh dengan berbagai bentuk komunikasi berbayar, seperti iklan, sponsorship, dan pemasaran langsung. Nah, publisitas adalah alternatif untuk menarik perhatian khalayak. Apa yang dimaksud dengan publisitas?
Iklan tradisional punya batasan sendiri. Selain mahal, kamu juga sulit mengetahui apakah kamu sudah menyentuh audiens targetmu. Kamu juga harus pintar-pintar Membuat Desain Iklan & Promosi yang Efektif dan Atraktif untuk Desainer Iklan dan Promosi.
Bagi perusahaan, sudah mengeluarkan biaya untuk iklan, sponsor, maupun marketing tapi tak berhasil menarik perhatian khalayak tentu sangat merugikan. Namun, tidak semua bentuk promosi harus berbayar, kok.
Ada cara menarik perhatian masyarakat melalui jangkauan media organik dan tanpa biaya. Elemen public relations (hubungan masyarakat/humas) ini disebut publisitas.
Apa Itu Publisitas?
Pengertian publisitas adalah pergerakan informasi tentang brand, penawaran, produk, jasa, atau bisnis ke publik melalui liputan media dan sumber media massa lainnya yang tidak berbayar.
Media yang digunakan bisa berbentuk tradisional seperti acara berita dan koran, atau media baru seperti podcast, blog, dan website.
Publisitas belum tentu menggantikan iklan tradisional, tapi bisa menaikkan profil perusahaanmu. Bahkan, strategi publisitas terbaik tidak memerlukan biaya untuk membeli tempat dan waktu untuk iklan.
Biasanya, brand menunjuk seorang publisis untuk menghasilkan dan mengelola publisitas untuk brand, penawaran, bisnis, atau public figure. Publisis tersebut lalu membujuk media untuk melaporkan dengan cara sepositif mungkin.
Publisis bertugas mengidentifikasi aspek brand dan penawaran yang cocok untuk diberitakan, seperti pidato, wawancara, komentar, atau kerja sosial oleh perwakilan brand, duta brand, dan semacamnya, lalu menghadirkannya ke media sebagai ide reportase.
Publisitas bukanlah proses, melainkan hasil dari strategi humas yang baik. Artinya, publisis berhasil memberikan informasi yang diinginkan kepada media dan pihak ketiga lain seperti blogger, vlogger, podcaster, dan lain-lain.
Perbedaan Publisitas dan Marketing
Publisitas adalah bagian dari kampanye marketing. Publisis membantu mengatur publisitas untuk individu dan bisnis dengan tujuan meningkatkan publisitas positif dan meminimalisasi atau merespons liputan negatif.
Bagaimanapun, publisitas berbeda dengan marketing. Dalam publisitas, tidak ada pesan selain membuat khalayak tahu bahwa ada produk atau jasa tertentu. Dengan kata lain, pesan publisitas bersifat umum, sedangkan marketing lebih ke mempromosikan produk atau jasa.
Marketing melibatkan komunikasi akan manfaat dan emosi tertentu ke konsumen potensial untuk membujuk mereka melakukan pembelian. Sementara itu, publisitas dirancang untuk membuat seseorang, sebuah produk, atau sebuah merek lebih terlihat.
Marketing hampir selalu ditujukan bagi khalayak target bisnis, sedangkan publisitas biasanya menargetkan audiens yang lebih luas.
Kampanye publisitas seringkali mendahului kampanye pemasaran untuk memberi jalan bagi upaya periklanan yang lebih spesifik dan tertarget.
Secara singkat, berikut perbedaan publisitas dan marketing:
Publisitas
- Seringkali gratis
- Tidak berpromosi
- Memiliki khalayak yang lebih luas
Marketing
- Perlu membayar untuk iklan
- Mempromosikan produk atau jasa secara langsung
- Memiliki audiens target
3. Manfaat Publisitas bagi Perusahaan
Publisitas menambah kredibilitas bagi keseluruhan pesan komunikasi. Audiens target jadi punya alasan untuk membicarakan brand-mu. Pada gilirannya, hal ini meningkatkan efektivitas word of mouth dan pemasaran viral.
Publisitas dianggap sebagai alat promosi yang penting. Ini menimbulkan perhatian dan kesadaran publik terkait brand, sehingga dapat mengembangkan citra brand, menstimulasi permintaan, dan membantu upaya penjualan. Jika dirangkumkan, berikut tiga keuntungan publisitas bagi bisnis:
1. Biaya
Biasanya publisitas tidak memerlukan biaya. Bandingkan dengan kampanye iklan yang bisa menghabiskan banyak uang.
2. Memiliki pengaruh
Publisitas sering kali lebih berpengaruh dibanding metode pemasaran lain. Mode dan sumber transmisi informasinya cenderung lebih dipercaya dibanding metode berbayar.
3. Potensi persebaran
Publisitas cenderung menyebar dari satu orang ke orang lain dengan lebih baik dibanding cara promosi lainnya. Misalnya, dari mulut ke mulut.
4 Jenis Publisitas
Ada beberapa cara menghasilkan berita tentang bisnismu, yakni:
1. Media sosial
Platform seperti Facebook, Instagram, TikTok, dan Twitter memungkinkan kamu terkoneksi dengan konsumen potensial. Aktivitas seperti tweet, post, image, dan sebagainya seringkali membuat kamu mendapat perhatian dari followers, media, dan publik.
Keberadaan yang kuat di media sosial membuat brand-mu masuk ke pikiran followers. Daripada mencoba membuat satu postingan yang viral, fokuslah dalam membangun khalayak yang tertarik secara pelan tapi pasti dengan memberikan postingan yang mengedukasi, menghibur, atau keduanya.
2. Product placement
Kirimkan produk gratis atau tawarkan layanan gratis kepada public figure, blogger, atau tokoh media lainnya. Produkmu bisa jadi akan ditayangkan di blog, postingan media sosial, atau konten publik mereka lainnya.
Kalau kamu adalah seorang blogger, kamu perlu tahu tentang cara Menciptakan Konten Kreatif & Memperluas Jangkauan Bisnis melalui Blog agar blogmu menarik perhatian calon klien atau untuk meningkatkan bisnismu sendiri.
3. Partnership
Bekerja sama dengan brand atau bisnis lain memungkinkan brand-mu dikenal khalayak yang lebih luas dan menghasilkan publisitas kapanpun partner-mu mendapat perhatian. Selain itu, partnership juga menarik perhatian investor, analis finansial, dan lainnya.
Bicarakan kepada partner potensialmu tentang kolaborasi, pertukaran produk (product swap), atau tawarkan produk dan jasamu sebagai bonus gratis untuk beberapa konsumen mereka.
4. Barang promosi
Barang promosi seperti kalender, pulpen, notepad, tote bag, bahkan casing HP yang diberi logo dan nama merekmu bisa membuat brand-mu terlihat di khalayak luas.
Agar logo brand-mu semakin menarik perhatian calon konsumen, kamu perlu ikut course Desain Logo 101: Merancang Logo untuk Bisnis yang Menjual di Kognisi.id.
Bagaimanapun, tidak ada jaminan bahwa audiens targetmu yang akan melihat logo di barang promosi tadi. Anggap saja barang tersebut adalah bonus bagi konsumen, bukan cara yang sudah terbukti menghasilkan publisitas. Jadi, tentukan bujetnya dengan bijak.
Apa Saja Media Publisitas?
Publisitas memang tidak mengharuskan perusahaan untuk membeli tempat dan waktu untuk beriklan, tapi tetap memerlukan berbagai cara untuk menghasilkan cerita tentang brand-nya. Misalnya melalui:
1. Press release
Gunakan press release untuk memberi tahu media terkait peristiwa atau informasi di perusahaanmu yang menarik untuk diberitakan. Misalnya tentang berita umum, peluncuran bisnis, acara, produk baru, atau pendapat ahli tentang masalah tertentu.
Format press release spesifik, cenderung singkat, dan diawali dengan informasi yang paling penting. Setelah ditulis, distribusikan ke media lokal dan tampilkan di website perusahaan.
2. Networking
Bangun kontak dengan media untuk meningkatkan ulasan tentang bisnismu. Kamu bisa melakukannya melalui networking, memperkenalkan dirimu dan bisnismu, serta berkontak ketika kamu mendengar tentang hal yang bisa diberitakan, baik yang melibatkan bisnismu maupun tidak.
3. Volunteer
Libatkan perusahaanmu di kegiatan amal, acara lokal, atau milestone industri, sehingga bisnismu akan disebut di liputan pers acara tersebut.
4. Promosi diri
Ajukan dirimu sebagai narasumber ahli untuk berita. Sebab, jurnalis seringkali mencari orang yang bisa menyumbangkan pengetahuannya untuk artikel berita.
Ingat, kamu tidak bisa mempromosikan produk atau jasamu secara langsung saat berperan sebagai narasumber. Ketika kamu sedang mempromosikan keahlianmu, hal ini membantu konsumen potensial melihat kamu sebagai orang yang berwenang di bidangnya.
5. Media digital
Brand juga menggunakan strategi pemasaran digital seperti pemasaran media sosial untuk menarik perhatian khalayak target dan media.
Contoh Publisitas dalam Bisnis
1. ALS Ice Bucket Challenge
Ingat Ice Bucket Challenge yang viral pada 2014? Tantangan yang khususnya dipopulerkan oleh banyak public figure di Amerika Serikat ini mengharuskan seseorang merekam dirinya saat dituangi seember air es. Setelah itu, ia harus menantang orang lain untuk melakukan hal yang sama dalam 24 jam.
Ternyata tantangan ini digunakan untuk menggalang dana bagi ALS Association yang fokus terhadap amyotrophic lateral sclerosis (penyakit saraf motorik). Aksi publisitas ini diikuti oleh lebih dari 2,4 juta orang dan berhasil menggalang dana lebih dari USD115 juta (Rp1,7 triliun).
2. Star Wars: Passing The Baton
Star Wars memegang rekor sebagai film dengan pendapatan terbesar di minggu pembukaannya hingga 2018. Namun, rekor tersebut lalu diambil alih oleh film Avengers.
Tak iri, LucasFilm sebagai perusahaan pencipta franchise film Star Wars justru memberi selamat kepada Avengers melalui sebuah tweet bergambar penyerahan tongkat estafet. Tweet yang menghangatkan hati ini mendapat pujian dari para pencinta film dan media.
Semoga penjelasan tentang pengertian publisitas di atas membuat kamu semakin paham tentang bentuk promosi ini, ya!
Penulis: Serenata L. Kedang